Selasa, 20 September 2011

buat besok tugas


DASAR-DASAR ILMU POLITIK
1.       Ilmu politik dikatakan masih muda jika ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu social yang memiliki dasar, rangka, focus dan ruang lingkup yang jelas.
2.       Ilmu politik apabila ditinjau dalam rangka yang lebih luas yaitu pembahasan rasional dari berbagai aspek Negara dan kehidupan politik.
3.       Di yunani kuno pemikiran mengenai Negara sudah di mulai pada tahun 450 S.M
4.       Diantara filsuf cina yang terkenal ialah Confucius (±350 S.M), Mencius (±350 S.M) dan madzhab legilits, antara lain shang yang (±350 S.M)
5.       Di inggris permasalahan politik dianggap termasuk filsafat, terutama moral philosophy, dan bahasanya dianggap tidak dapat terlepas dari sejarah,
6.       Perkembangan ilmu politik mengalami kemajuan dengan pesat sesudah runtuhnya komunisme pada akhir decade 1990-an, ini dicirikan dengan masih berlakunya pendekatan tradisuibal tapi ditambah dengan pendekatan-pendekatan lain yang tengah berkembang di Negara-negara barat
7.       UNESCO pada tahun 1948 menyelengarakan suatu survey mengenai kedudukan ilmu politik di kira-kira 30 negara. Proyek ini, yang dipimpin oleh W. Ebenstein dan Princeton University Amerika Serikat, kemudian dibahas oleh beberapa ahli dalam suatu pertemuan di paris dan menghasilkan buku contemporary political science (1948)
8.       Tindak lanjut UNESCO bersama international political science association (IPSA) yang didirikan pada tahun 1949, menyelengarakan suatu peneliatian mendalam yang mencakup kira2 sepuluh Negara
9.       Ilmu polik telah dapat meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model dari cabang-cabang ilmu social lainya dengan banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi dan sosiolog9, menyelengarakan suatu peneliatian mendalam yang mencakup kira2 sepuluh Negara
10.   Ilmu polik telah dapat meningkatkan mutu dengan banyak mengambil model dari cabang-cabang ilmu social lainya dengan banyak memanfaatkan penemuan dari antropologi, psikologi, ekonomi dan sosiologi

ILMU POLITIK SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN (SCIENCE)
1.       Apakah yang dinamakan ilmu pengetahuan (Science)itu ? karakteristik ilmu pengetahuan (Science)ialah tantangan untuk menguji hipotesis melalui eksperimentan yang dapat dilakukan dalam keadaan terkontrol (controlled circumstances) misalnya laboratorium
2.       Pertemuan para sarjana ilmu politik yang diadakan di paris pada tahun 1948 berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu
3.       Jika definisi diatas yang pertama dipakai sebagai patokan maka ilmu politik serta ilmu social lainya belum memenuhu syarat, karena sampai sekarang belum ditemukan hukum-hukum ilmiah seperti itu, mengapa demikian ? oleh karena yang diteliti adalah manusia dan manusia itu adalah makhluk yang kreaktif dan jika definisi diatas yang kedua dipakai maka boleh ilmu politik dinamakan suatu ilmu pengetahuan
4.       Pada tahun 1950-an banyak serjana ilmu politik sendiri tidak puas dengan perumusan yang belum luas ini, karena tidak mendorong para akhli untuk mengembangkan metode ilmiah, dan gerakan baru ini dapat disbut sebagai revolusi dalam ilmu politik, merumuskan pokok pemikiran sebagai berikut : sekalipun perilaku manusia adalah kompleks, tetapi ada pola-pola berulang(recurrent patterns) yang dapat diidentidikasi.
5.       Pada akhir decade 1960-an timbuk reaksi terhadap pendekatan prilaku, kritik yang dikemukakan ialah bahwa pendekatan prilaku(behavioral approach) terlalu kuantitatif dan absrak, sehingga tidak mencerminkan realitas social.
6.       Berbeda dengan para behaviralis yang berpendapat bahwa nilai tidak boleh masuk dalam analisis keadaan social, kelompok post behavioralist berpendapat  bahwa nilai-nilai boleh masuk dalam analisis keadaan social.
7.       Pendekatan prilaku sendiri muncul dan berkembang dalam masa sesudah perang dunia II, terpengaruh oleh karya-karya sarjana sosiologi
8.       Para sarjana ilmu politik yang terkenal karena pendekatan prilaku politik ini adalah Gabriel A (structural-functional analysis), david Truman, Robert dahl dan sebagainya.
9.       Salah satu pemikiran pokok dari para pelopor pendekatan prilaku adalah bahwa perilaku politik harus lebih menjadi focus pengamatan daripada lembaga-lembaga politik, atau kekuasaan atau keyakinan politik.
10.   Dlam suatu system politik, system menerima inputs bersifat dukungan serta tuntutan dan masyarakat. Inputs ini dalam system politik dikonversi menjadi outputs dalam bentuk kebijakan dan peraturan. Hal ini terjadi dalam black box, outputs ini pada giliranya dikembalikan ke lingkuagan dan menjadi inputs baru dengan cara ini tecapai keseimbangan (equilibrium) dan stabilitas.
11.   Tapi yang lebih menonjol lage ialah penampilan suatu orientasi baru yang mencakup beberapa konsep pokok. Konsep-konsep pokok pada behavioralis dapat disimpulkan sebagai berikut :
·         Perilaku politik memperlihatkan keteraturan (regularities) yang dapat dirumuskan dalam generalisasi-generalisasi
·         Generalisasi-generalisasi ini pada asasnya harus dapat dibuktikan kebenaranya(verificarion) dengan menunjuk pada perilaku yang relevan
·         Untuk mengumpulkan dan menafsirkan data diperlukan teknik –teknik penelitian yang cermat
·         Untuk mencapai kecermatan dalam penelitan pengukuran dan kuantifikasi melalui ilmu statistik dan matematika.
·         Dalam membuat analisa politik nilai-nilai pribadi si peneliti sedapat mungkin tidak main peranan (value free)
·         Penelitian politik mempunya sifat terbuka terhadap konsep-konsep, teroti-teori, dan ilmu social laenya.
12.   Analisa structural-fungsional (structural-functional analysis) dan pendekatan analisa- system (systems analysis approach) adalah analisa yang berhubungan erat dan pada intinya berpangkal tolak pada meneropong masyarakat dari segi keseluruhan (macro-analysis) berdasarkan adanya hubungan erat antara unsure masyarakat yang satu dengan unsure masyarakat lainya yang akhirnya cenderung untuk mencapai adanya keseimbangan dalam masyarakat.
13.   Pendekatan prilaku mempunyai beberapa keuntungan antara lain memberikan kesempatan untuk mempelajari kegiatan dan susuan politik di beberapa Negara yang berbeda sejarah perkembangan latar belakang kebudayaan seta ideologinya
14.   Para pelopor pendeketan tradisional tidak tinggal diam dan menyerang pendekatan prilaku dengan argumentasi bahwa pendekatan perilaku terlalu lepas dari nilai dan tidak memberi jawaban atas pertanyaan yang berdasarkan pandangan hidup tertentu.
15.   Perbedaan antara kaum tradisional dan kaum behavioralis dapat dirumuskan sebagai berikut
Para tradisionalis
Menekankan
Para behabioralis
Menekankan
Nilai-nilai dan norma-norma
Fakta
Filsafat
Penelitian empiris
Historis-yuridis
Sosiologis-psikologis
Tidak kuantitatif
Kuantitatif
16.   Dapat disimpulkan bahwa pendekatan perilaku mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu politik dan menduduki tempat terhormat di dalamnya, dan pendekatan tradisional tetap memainkan peranan pokok, akan tetapitidak lage marupakan pendekatan tunggal yang dominan.
17.   Timbulnya revolusi pasca behavoralisme, gerakan ini timbul di amerika pada pertengahan decade 1960-an dan mencapai puncaknya pada akhir decade enam puluhan karena pengaruh berlangsungnya perang Vietnam (1964-1969).
18.   Reaksi pasca-behavioralisme terutama ditujukan kepada usaha untuk mengubah penelitian ilmu polotok menjadi suatu ilmu pengetahun yang murni, sesuai dengan pola ilmu eksakta.
Pokok-pokok reaksi ini dapat diuraikan sebagai berikut
·         Dalam usaha mengadakan penelitian yang empiris dan kuantitatif, ilmu politik menjadi terlalu abstract dan tidak relevan terjadap masalah social yang dihadapi.
·         Karena penelitian terlalu bersifat abstrak, ilmu politik kehilangan kontak dengan realitas-realiatas social.
·         Penelitian mengenai nilai-nilai harus merupakan tugas ilmu politik.
·         Para cendekiawan mempunyai tugas historis dan unik untuk melibatkan diri dalam usaha mengatasi masalah-masalah social, pengetahuan mambawa tanggung jawab untuk bertindak, harus engage atasu commited untuk mencari jalan keluar dari krisis yang dihadapi
DEFINISI ILMU POLITIK
1.       Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari politik atau politics atau kepolitikan.
2.       Politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik.
3.       Mengapa politik begitu penting? Karena sejak dahulu kala masyarakat mengatur kehidupan kolektif dengan baik mengingat masyarakat sering menghadapi terbatasnya sumber alam, atau perlu dicari satu cara distribusi sumber daya agar semua warga merasa bahagia dan puas. Ini adalah politik.
4.       Kesimpulanya bahwa politik dalam suatu Negara (state) berkaitan dengan masalah kekuasaan (power) pengambilan keputusan (decision making), kebijakan public(public policy) dan alokasi atau ditribusi (allocation or distribution)
5.       Plato dan aristoteles menganggap politics sebagai suatu usaha untuk mencapai masyarak politik (polity) yang tebaik
6.       Pengertian politik sebagai usaha untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik daripada yang dihadapinya, atau yang disebut peter merkl :” politik dalam benruk yang paling baik adalah usaha mencapai suatu tatana social yang baik dan berkeadilan”
7.       Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah usaha untuk menetukan peraturan-peraturan yang dapat diterima baik oleh sebagian besar warga, untuk membawa masyarakat kea rah kehidupan bersama yang harmonis
8.       Untuk melaksankan kebijakan-keijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan alokasi (allocation) dari sumber daya alam, perlu dimiliki kekuasaan (power) serta wewenang (authority). Kekuasaan ini dierlukan baik untuk membina kerja sama maupun untuk menyelesaikan kondlik yang mungkin timbul dalam proses ini.
9.       Tetapi tidak dapat disangakal bahwa dalam pelaksanaanya, kegiatan politk, disamping segi-segi yang baik, juga mencakp segi-segi yang negate. Hal ini disebabkan karena politik mencerminkan tabiat manusia, tidakheran jika dalam realitas sehari-hari kita acapkali berhadapan dengan banyak kegiatan yang tak terpuji, atau seperti dirumuskan oleh peter merkl  sebagai berikut : “ politik dalam bentuk yang paling buruk, adalah perebutan kekuasaan, kedudukan dan kekayaan untuk kepentingan diri sendiri,
10.   Dibawah ini ada 2 searjana yang menguraikan definisi politik yang berkaitan dengan masalah konflik dan consensus.
·         Menurut rod hague et al :” politik adalah kegiatan yang menyangkal cara  bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan di antara anggota-anggotanya
·         Menurut Andrew Heywood :” politik adalah kegiatan suatu bangasa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupanya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja sama.
11.   Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep pokok itu adalah
·         Negara(state)
·         Kekuasaan (power)
·         Pengambilan keputusan (decision making)
·         Kebijakan (policy, bleid)
·         Pembagian(distribution) atau alokasi (allocation)

BIDANG-BIDANG ILMU POLITIK
1.       Dalam contemporary political science, terbitan UNESCO 1950, ilmu politik dibagi menjadi 4 bidang
·         Teori politik
¨       Teori politik .
¨       Sejarah perkembangan ide-ide politik.
·         Lembaga-lembaga politik :
¨       Undang-undang dasar
¨       Pemerintah nasional
¨       Pemerintah daerah dan local
¨       Fungsi ekonomi dan social dari pemerintah.
¨       Penrbandingan lembaga-lembaga politik
·         Partai-partai, golongan-golongan(groups), dan pendapat umum
¨       Partai-partai politik
¨       Golongan-golongan dan aosiasi-asosiasi
¨       Partisipasi warga Negara dalam pemerintah dan administrasi
¨       Pendapat umum
·         Hubungan internasional
¨       Politik internasional
¨       Organisasi-organisasi dan administrasi internasional
¨       Hokum internasional

2.       bidang pertama dari ilmu politik adalah Teori politik yang merupakan bahasa sistematis dan generalisasi-generalisasi dari fenomena politik, Teori polirik bersifat spekulatif sejauh menyangkut norma-norma untuk kegiatan politik, tetapi juga dapat bersifat menggambarkan (deskriptif) atau membandingakan (komparatif) atau berdasarkan logika.
3.       Bidang kedua  dari ilmu politik yaitu lembaga-lembaga politik, seperti misalanya pemerintah, mencakup aparatur politik teknis untuk mencapai tujuan-tujuan social
4.       Hubungan antara lapangan pertama dan kedua sangat erat, sebab tujuan-tujuan social dan politik biasanya ditentukan dalam filsafat dan doktrin politik
5.       Bidang ketiga  yaitu mengenai partai-partai, golongan-golongan dan pendapat umum, banyak memakai konsep-konsep psikologis dan sosiologis dan sering disebut political dynamics oleh karena sangat menonjolkan aspek-aspek dinamis dari proses-proses politik.
6.       Suatu bidang yang akhir-akhir ini berkembang dan yang sangat penting bagi  Negara-negara berkembang adalah pembangunan politik (political develpoment)
7.       Proses dekolonisasi dan proses mencapai kemerdekaan sangat relevan dalam studi ini, masalah yang diteropong antara lain akibat dari perubahan social dan ekonomi aas lembaga-lembaga pemerintahan dan atas partisipasi politok, peranan golongan elit
8.       Is democracy working ? tema ini dipilih berkaitan dengan perubahan dan perkembangan yang fundamental dari relasi-relasi politik di setiap tingkatan dan di banyak tempat di dunia.
9.       Tema-tema yang diangkat oada kongres dunia XX di fokuoka oleh international political science association (IPSA) antara lain .
·          Leberalisme, pliralisme dan multikulturalisme
·         Tahap dan kualitas demokrasi : pengalaman dan criteria
·         Islam dan demokrasi
·         Perbandingan demokrasi local

10.   Tahun 2006 di Philadelphia America serikat beberapa tema diangkat oleh America political science association (apsa adalah)
·         Metode eksperimental dalam perbadingan politik
·         Organisasi politk dan kekuasaan
·         Dimensi kekuasaan hegemoni dan kebijakan luar negeri AS
·         Konseptualisasi bahasa politik kekuasaan

HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN LAIN
SEJARAH
1.       Sejarah merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, oleh karena menyumbang bahan, yaitu data dan fakta dari masa lampau,  untuk diolah lebih lanjut
2.       Perbedaan antara ahli sejarah dan sarjana politik ialah bahwa ahli sejarah selalu meneropong masa yang lampau dan inilah yang menjadi tujuanya .
3.       Sedangkan sarjana olmu politk biasanya lebih  melihat kedepan (future oriented)
4.       Sejarah kita pelajari untuk ditarik pelajaranya agar dalam menyusun masa depan kita tidak terbentur pada kesalahan-kesalahan yang sama
Filsafat
1.       Filsafat ialah usaha untuk secxara rasional dan sistematis mencari pamencahan atau jawaban atas persoalan-persoalan  yang menyangkut alam semesta (universe) dan kehidupan manusia
2.       Ilmu politik terutama sekali erat hubunganya dengan filsafat politik, yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai (value) dari Negara
Antropologi
1.       Antropologi menyumbang pengertian dan teori tentang kedudukan seta peran berbagai satuan social-budaya yang lebih kecil dan sederhana
2.       Perhatian sarjana ilmu ekonomi terhadap antropologi makin meningakat sejalan dengan bertambahnya perhatian dan penelitian tentang khidupan seta usaha modernisasi politik di Negara-negara baru
3.       Salah satu pengaruh yang amat berguna dan terkenal serta yang kini sering dipakai dalam penelitian ilmu politik ialah metode peserta pengamat (participant observer) cara penelitian semacam ini, memaksa sarjana ilmu politik untuk meneliti gejala-gejala kehidupan sodial dari dari dalam masyarakat yang menjadi objek penelitianya.
Ilmu ekonomi
1.       Pada masa silam ilmu politik dan ilmu ekonomi merupakan bidang ilmu tersendiri yang dikenal sebagai ekonomi politik(political economy) dengan berkembangnya ilmu pengetahuan pada umumnya, ilmu tersebut kemudian memisahkan diri menjadi 2 lapangan yang mengkhususkan perhatian terhadap perilaku manusia yang berbeda-beda ilmu politik (political science) dan ilmu ekonomi (economics)
2.       Ilmu ekonomi berorientasi kuat terhadap kebijakan yang rasional khususnya penentuan hubungan antara tujuan dan cara mencapai tujuan yang telah ditentukan.oleh karena itu ilmu ekonomi dikenal sebagai ilmu social yang sangat planning oriented
3.       Dalam mengajuak kebijakan atau siasat ekonomi tertentu, seorang sarjana ekonomi dapat bertanya kepada seorang sarjana ilmu politik tentang politik manakah kiranya yang paling baik disusun guana mencapai tujuan ekonomi tertentu, dalam mengajukan kebijakan untuk memperbesar produksi nasional misalnya, sarjana ilmu politik dapat ditanya tentang cara-cara mengurangi hambatan politis yang mengganggu usaha kea rah tujuan itu
4.       Sebaliknya seorang sarjana ilmu politik dapat meminta  bantuan sarjana ekonomi tentang syarat-syarat ekonomis yang harus dipenuhi gunamencapai tujuan politis tertentu
5.       Kerja sama antara ilmu politik dan ilmu ekonomi makin dibutukan untuk menganalisis siasat-siasat pembangunan nasional.
Psikologi social
1.       Psikologi social adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat
2.       Jika sosiolog mempelajari kegiatan kehidupan social, bidang psikologi umumnya memusatkan perhatian pada kehidupan perorangan
3.       Kegunaan psikologi social dalam analisis ilmu politik jelas dapat kita ketahui apabila kita sadara bahwa analisa social politik secara makro diisi dan diperkuat dengan analisis yang bersifat mikro.
4.       Psikologi social mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern (lingkungan social, fisik, peristiwa-peristiwa dan gerakan massa)maupun dari segi intern (kesehatan fisik perorangan, semangat dan emosi)
5.       Psikologi social juga dapat menjelaskan bagaimna kepemimpinan tidak resmi (informal leadership ) turut menentukan hasil suatu keputusan dalam kebijakan politk dan kenegaraan,
Geografi
1.       Factor- factor yang berdasarkan geografi, seperti perbatasan strategis(strategic frontiers) memengaruhi politik.
2.       Rudolf kiellen (1864-1933) ia menganggap bahwa disamping factor ekonomi dan antropologi, geografi memengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri dan politik nasional.
Ilmu hukum
1.       Ilmu hukum sejak dulu kala erat hubynganya dengan ilmu politik, karena mengatur dan melaksanakan undang-undang (law enforcement) merupakan salah satu kewajiban Negara yang penting
2.       Cabang- cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong Negara ialah hukum tata Negara dan ilmu Negara
3.       Fungsi Negara ialah menyelanggarakan penrtiban, tetapi oleh hukum penertiban ini dipandang semaa-mata sebagai tata hukum
4.       Kalau ahli hukum meluhat Negara semata-mata sebagai lembaga atau organisasi hukum, maka seorah ahli ilmu politik lebih cenderung untuk, disamping menggagap Negara sebagai system of controls, memandang Negara sebagau suatu asosiasi, atau sekelompok manusia yang bertindakuntuk mencapai tujuan bersama.
5.       Selain itu ilmu hukum sifatnya normatif dan slalu mencobamencari unsur keadilan.
6.       System hukum adalah dasar legal dari Negara, seluruh struktur fungsi Negara ditentukan oleh hukum
7.       Teori hukum yang murni yaitu teori mengenai pembentukan dan perkembangan hukum secara formal terlepas dari isi materiil atau idiil norma-norma hukum yang bersangkutan
8.       Perbedaan antara Negara sebgai badan hukum dan badan-badan hukum lainya ialah bahwa Negara adalah badan hukum tertinggi yang mempunyai sifat mengatur dan menertibkan
9.       George jellinek (1815-1911) yang sering disebut bapak ilmu Negara juga mendasarkan pandanganya atas dasar yuridis, tetapi disamping itu dia memangdang perlu bahasan sosiologis dia mengemukakan teori 2 sisi (zweiseiten theorie) yaitu bahwa Negara perlu dibahas dari 2 sudut
§  Sudut yuridas (allgemeneine staatsrechslehre)
§  Sudut kemasyarakatan (allgemeneine soziale staatslehre)
10.   Mengenai perbedaan antara ilmu politik dan ilmu Negara, ada berbagai macam pendapat, Hermann heller telah menyimpulan berbagai pendapat dalam encyclopaedia of the social sciences
§  Ada sarjana yang  menganggap ilmu politik sebagai suatu ilmu pengetahuan yang praktis, yang ingin membahas keadaan sesuai kenyataan (realistic) sedangakan ilmu Negara dinamakan ilmu pengetahuan yang teoritis yang sangat mementingan segi normatif.
§  Golongan sarjana yang laen menganggap bahwa ilmu politik mementingkan sifat-sifat dinamis dari Negara, yaitu proses-proses kegiatan dan aktifitas Negara dan subjek ilmu politik ialah gerakan dan kekuatan di belakangevolusi yang terus menerus itu sebaliknya oleh sarjana-sarjana ini ilmi Negara dianggap lebih mementingan segi-segi statis dari Negara
§  Dianggap bahwa ilmu Negara lebih tajam konsep-konsepna dan lebih terang metodologinya, tetapi ilmu politik dianggap lebih konkret dan lebih mendekati realitas
§  Perbedaan yang praktis ialah bahwa ilmu Negara lebih mendapat perhatian dari ahli hukum sedangakan ahli sejarah dan ahli sosiologi lebih tertaik kepda ilmu politik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar